"SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI KUA KECAMATAN SUKAKARYA KABUPATEN BEKASI * SELAMAT HARI AMAL BAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-66. * MENIKAH DAN TERCATAT RESMI DI KUA LEBIH MENENTERAMKAN"

Jajaran Kemenag Jabar Diminta Tak Alergi Pada Wartawan


Foto

Bandung (Pinmas)--Seluruh jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat mulai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota hingga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan kepala Madrasah jangan alergi dengan kedatangan wartawan yang ingin menanyakan berbagai informasi untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

Penegasan ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat, Drs. H. Muhaimin Lutfhie M.M kepada wartawan usai membuka sosialisasi UU 40/1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik kerjasama PWI Jawa Barat dengan Kementerian Agama Jawa Barat di aula MAN 1 jalan H. Alpi (Cijerah) Bandung, Selasa (29/6).

Hadir pada kesempatan tersebut seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota dan Kepala Madrasah Aliah Negeri se-Jawa Barat. Selain itu, Dewan Penasehat PWI Pusat yang juga Direktur Utama Pikiran Rakyat Bandung, H. Syafik Umar serta jajaran pengurus PWI Jawa Barat yang dipimpin Drs. H. Yoyo S. Adiredja, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Barat, H. Naungan Harahap, SH.MH.

Menurut Muhaimin, hendaknya para pejabat di lingkungan Kementerian Agama jangan merasa alergi atau takut pada wartawan yang benar-benar meminta informasi untuk disampaikan kepada masyarakat luas. "Masyarakat juga butuh informasi dan mengetahui perkembangan yang terjadi, sedangkan bila ada yang mengatasnamakan wartawan disertai nada ancaman jangan segan-segan untuk melapor ke aparat kepolisian", tegas Muhaimin.

Oleh karenanya, Muhaimin menegaskan pada jajarannya agar tidak alergi kepada wartawan. Sebab, banyak program Kementerian Agama yang harus diketahui oleh masyarakat luas. Salah satunya adalah perolehan Kanwil Kemenenterian Agama Jabar yang memperoleh penghargaan Sertifikat ISO 9001 versi 2008 dan PT Surveyor Indonenesia dan PT Mutu Agung Lestari merupakan sampel pelaksanaan dalam pelayanan haji di Jawa Barat.

Sementara Ketua PWI Jawa Barat, Drs. H. Yoyo S. Adiredja yang ikut jadi pembicara juga mengungkapkan pemtingnya mengedepankan etika jurnalistik. Dia mengatakan, setiap wartawan harus mengedepankan etika dan penuh tanggung jawab dalam setiap penulisan berita. Sedangkan untuk kalangan internal PWI Jawa Barat, pihaknya telah menerapkan pola baku sosialisasi yang dikaitkan dengan rekruitmen anggota.

"Penerimaan anggota baru PWI didahului dengan orientasi yang harus mengikuti Karya Latihan Wartawan (KLW) yang sifatnya wajib tanpa bilih bulu", kata H. Yoyo yang juga Pemimpin Redaksi H.U. Pikiran Rakyat.

Sedangkan diluar PWI, lanjut Yoyo masih ada puluhan organisasi lainnya yang mengatasnamakan organisasi wartawan Indonesia. Namun, setelah Dewan Pers melakukan verifikasi kelayakan organisasi, ternyata hanya ada tiga yang memenuhi persyaratan yaitu PWI, AJI (Aliansi Jurnalis Indonesia), dan IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia).

Masih menurut H. Yoyo, jumlah wartawan anggot PWI di Jawa Barat hanya berkisar 1.100 orang yang statusnya anggota mudan dan biasa, dimana anggota PWI diseluruh Indonesia mencapai 14 ribu orang.

Menyinggung pelaksanaan sosialisasi UU. 40 tentang Pers yang dilakukan Kementerian Agama Jawa Barat, H. Yoyo menyampaikan penghargaan kepada Kementerian Agama Jawa Barat yang dipimpin H. Muhaimin Lutfhie karena dengan kepekaannya mampu menyelenggarakan kegiatan sosialiasi UU nomor 40/1999 ini.

"Ini sebagai pilot projek terhadap instansi lainnya dan program prioritas lainnya adalah lingkungan Pendidikan Nasional", kata Yoyo.
Pada kegiatan ini, turut hadir dan memberikan sambutan dewan penasehat PWI Pusat, H. Syafik Umar sedangkan pembicara Priyambodo (PWI Pusat) dengan moderator, H. Uyun Achadiat, dan H. Us Tiarsa (Dewan Penasehat PWI Jawa Barat) dengan moderator Erwin Kuswiwan. Sedangkan Rabu (30/6) ini, akan diisi oleh H. Tarman Azzam (Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat) yang akan diikuti seluruh Kepala Madrasah Tsanawiah dan Ibtidaiyah se-Jawa Barat. (nm)